Sabtu, 08 Januari 2011

ARENA KEBIJAKAN LUAR NEGERI

            apakah itu arena kebijakan luar negeri ?.
Didalam konteks ini , arena kebijakan luar negeri dapat diuraikan atau diartikan sebagai daerah atau lokasi dimana kebijakan luar negeri itu dibuat dan dilaksanakan. Daereh disini berarti kepastian topografi, dengan kata lain adalah sebagai petunjuk yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan kebijakan luar negeri, tapi daerah ini tidak hanya sebagai petunjuk yang bersifat fisik saja tapi juga sebagai penjelasan tentang sumberdaya-sumberdaya yang pontensial dalam pembuatan kebijakan.
            KONTEKS
Apakah konteks didalam arena kebijakan luar negeri ?.
Ini bersangkutan dengan pengaturan atau aturan-aturan dalam kebijakan luar negeri.
Didalam aarena kebijakan luar negeri terdapat tiga konteks yaitu :
1.      Konteks internasional
Biasanya, ada yang menjadi sebuah kecenderungan penolakan didalam kajian kebijakan luar negeri yang menyatakan bahwa konteks internasional pada saat ini merupakan perhatian utama oleh pembuat kebijakan. Hal itu didalam kajian internasional merupakan tantangan dan kesempatan bagi timbulnya perluasan kebijakan luar negeri, dan yang menjadi hasilnya adalah sebuah taruhan, ketidakpastian dan resikonya ada pada banyaknya keinginan mereka.
Kita akan mengakui bahwa yang langsung timbul dari gambaran hubungan internasional adalah sebagai sebuah sistem persaingan dalam melakukan hubungan antar negara. Disini pembuat kebijakan luar negeri melihatnya sebagai lahan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dan meminimumkan kerugian yang timbul dari kompetisi atau persaingan yang ini merupakan bagian dari area keamanan nasional.
Berbicara panjang lebar,bagaimana kita menguji dampak dari konteks internasional dan sebagai jalan dalam melakukan perubahan ?, dapat kita lihat dari tiga dimnsi dibawah ini :
1.      Location of activity
Hal ini kita konsen dan mengarah kepada lokasi-lokasi lain yang menggambarkan betapa pentingnya isu-isu kebijakan luar negeri, demi menciptakan kebijakan luar negeri itu sendiri. Atau bisa juga kita artikan bahwa dimensi ini memberi penjelasan tentang bagaimana keadaan atau lokasi dalam pembuatan kebijakan luar negeri.
2.      Focus of activity
Ini focus kepada reaksi suatu negara terhadap keadaan isu-isu baru dari kebijakan luar negeri.
3.      Instrument of activity
Ini merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui dampak dari sebuah kebijakan.
2.      Konteks kepemerintahan
Implikasi dari pandangan kepemerintahan ini didalam kebijakan luar negeri masih menjadi kekuatan serta mempunyai jangkauan yang luas.
Asumsi-asumsi di dalam pandangan kebijakan luar negeri tidak hanya terhadap cara-cara berfilosofi atau pendapat-pendapat yang abstrak saja, melainkan harus memiliki kekuatan dan berpengaruh langsung kepada seluruh struktur pemerintahan di seluruh dunia.
Pengaruh baik dari perkembangan kontek pemerintahan ini adalah kebijakan luar negeri dapat memberikan perlindungan terhadap kegiatan diplomasi.

3.      Konteks dalam negeri.
Konteks dalam negeri dalam kebijakan luar negeri dilihat dari sejarahnya adalah sebagai hal yang serba membolehkan. Para pembuat kebijakan memiliki kebebasan untuk bertindak.
Konteks dalam negeri ini dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri. Sebagai contoh krisis politik nasional atau krisis ekonomi dalam negeri dapat diselesaikan bersama oleh para pembuat kebijakan luar negeri.
AKTOR, ISU-ISU DAN KEPENTINGAN
1.      AKTOR
Siapa yang membuat kebijakan luar negeri? Didalam analisis kebijakan luar negeri menjawab yang mengolah atau membuat kebijakan luar negeri adalah para elit birokrasi. Seperti presiden dan staf ahli.
Selain itu ada beberapa yang menjadi aktor kebijakan luar negeri adalah kelompok kepentingan, opini publik atau media, departement-departement.
2.      ISU-ISU
Hanya sebagai bagian dari pembuatan kebijakan luar negeri, jadi mengetahui isu-isu yang beredar sangat dibutuhkan dalam agenda pembuatan kebijakan luar negeri sebagai kekuatan yang mutlak dalam pembuatan kebijakan lur negeri.
3.      KEPENTINGAN
Menurut sejarah nya, kepentingan merupakan sebuah prinsip yang memudahkan untuk mengambarkan kepentingan-kepentingan yang ada disuatu kebijakan luar negeri.

0 komentar: